early stages of pregnancy

  • Subscribe to our RSS feed.
  • Twitter
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • Facebook
  • Digg

dimanche 5 février 2012

Asuhan Keperawatan (ASKEP) Cedera Kepala

Posted on 04:44 by Unknown
A. PENGERTIAN
Cidera kepala yaitu adanya deformasi berupa penyimpangan bentuk atau penyimpangan garis pada tulang tengkorak, percepatan dan perlambatan (accelerasi - decelerasi ) yang merupakan perubahan bentuk dipengaruhi oleh perubahan peningkatan pada percepatan faktor dan penurunan kecepatan, serta notasi yaitu pergerakan pada kepala dirasakan juga oleh otak sebagai akibat perputaran pada tindakan pencegahan.


B. PATOFISIOLOGI
Otak dapat berfungsi dengan baik bila kebutuhan oksigen dan glukosa dapat terpenuhi. Energi yang dihasilkan didalam sel-sel saraf hampir seluruhnya melalui proses oksidasi. Otak tidak mempunyai cadangan oksigen, jadi kekurangan aliran darah ke otak walaupun sebentar akan menyebabkan gangguan fungsi. Demikian pula dengan kebutuhan oksigen sebagai bahan bakar metabolisme otak tidak boleh kurang dari 20 mg %, karena akan menimbulkan koma. Kebutuhan glukosa sebanyak 25 % dari seluruh kebutuhan glukosa tubuh, sehingga bila kadar glukosa plasma turun sampai 70 % akan terjadi gejala-gejala permulaan disfungsi cerebral.
Pada saat otak mengalami hipoksia, tubuh berusaha memenuhi kebutuhan oksigen melalui proses metabolik anaerob yang dapat menyebabkan dilatasi pembuluh darah. Pada kontusio berat, hipoksia atau kerusakan otak akan terjadi penimbunan asam laktat akibat metabolisme anaerob. Hal ini akan menyebabkan asidosis metabolik.
Dalam keadaan normal cerebral blood flow (CBF) adalah 50 - 60 ml / menit / 100 gr. jaringan otak, yang merupakan 15 % dari cardiac output. Trauma kepala meyebabkan perubahan fungsi jantung sekuncup aktivitas atypical-myocardial, perubahan tekanan vaskuler dan udem paru. Perubahan otonom pada fungsi ventrikel adalah perubahan gelombang T dan P dan disritmia, fibrilasi atrium dan vebtrikel, takikardia. Akibat adanya perdarahan otak akan mempengaruhi tekanan vaskuler, dimana penurunan tekanan vaskuler menyebabkan pembuluh darah arteriol akan berkontraksi . Pengaruh persarafan simpatik dan parasimpatik pada pembuluh darah arteri dan arteriol otak tidak begitu besar.

Cedera kepala menurut patofisiologi dibagi menjadi dua :
1. Cedera kepala primer
Akibat langsung pada mekanisme dinamik (acelerasi - decelerasi rotasi ) yang menyebabkan gangguan pada jaringan.
Pada cedera primer dapat terjadi :
a.    Gegar kepala ringan
b.    Memar otak
c.    Laserasi

2. Cedera kepala sekunder
1.    Pada cedera kepala sekunder akan timbul gejala, seperti :
2.    Hipotensi sistemik
3.    Hipoksia
4.    Hiperkapnea
5.    Udema otak
6.    Komplikasi pernapasan
7.    infeksi / komplikasi pada organ tubuh yang lain

C. PERDARAHAN YANG SERING DITEMUKAN
1. Epidural Hematoma
Terdapat pengumpulan darah di antara tulang tengkorak dan duramater akibat pecahnya pembuluh darah / cabang - cabang arteri meningeal media yang terdapat di duramater, pembuluh darah ini tidak dapat menutup sendiri karena itu sangat berbahaya. Dapat terjadi dalam beberapa jam sampai 1-2 hari. Lokasi yang paling sering yaitu di lobus temporalis dan parietalis.

Gejala-gejala yang terjadi :
Penurunan tingkat kesadaran, Nyeri kepala, Muntah, Hemiparesis, Dilatasi pupil ipsilateral, Pernapasan dalam cepat kemudian dangkal irreguler, Penurunan nadi, Peningkatan suhu

2. Subdural Hematoma
Terkumpulnya darah antara duramater dan jaringan otak, dapat terjadi akut dan kronik. Terjadi akibat pecahnya pembuluh darah vena / jembatan vena yang biasanya terdapat diantara duramater, perdarahan lambat dan sedikit. Periode akut terjadi dalam 48 jam - 2 hari atau 2 minggu dan kronik dapat terjadi dalam 2 minggu atau beberapa bulan.
Tanda-tanda dan gejalanya adalah : nyeri kepala, bingung, mengantuk, menarik diri, berfikir lambat, kejang dan udem pupil
Perdarahan intracerebral berupa perdarahan di jaringan otak karena pecahnya pembuluh darah arteri; kapiler; vena.

Tanda dan gejalanya :
Nyeri kepala, penurunan kesadaran, komplikasi pernapasan, hemiplegia kontra lateral, dilatasi pupil, perubahan tanda-tanda vital

3. Perdarahan Subarachnoid
Perdarahan di dalam rongga subarachnoid akibat robeknya pembuluh darah dan permukaan otak, hampir selalu ada pad cedera kepala yang hebat.

Tanda dan gejala :
Nyeri kepala, penurunan kesadaran, hemiparese, dilatasi pupil ipsilateral dan kaku kuduk

ASUHAN KEPERAWATAN
A. PENGKAJIAN
Pengumpulan data klien baik subyektif atau obyektif pada gangguan sistem persarafan sehubungan dengan cedera kepala tergantung pada bentuk, lokasi, jenis injuri dan adanya komplikasi pada organ vital lainnya. Data yang perlu didapati adalah sebagai berikut :
1.    Identitas klien dan keluarga (penanggung jawab): nama, umur, jenis kelamin, agama, suku bangsa, status perkawinan, alamat, golongan darah, pengahasilan, hubungan klien dengan penanggung jawab.

2.    Riwayat kesehatan :
Tingkat kesadaran/GCS (< 15), konvulsi, muntah, dispnea / takipnea, sakit kepala, wajah simetris / tidak, lemah, luka di kepala, paralise, akumulasi sekret pada saluran napas, adanya liquor dari hidung dan telinga dan kejang
Riwayat penyakit dahulu haruslah diketahui baik yang berhubungan dengan sistem persarafan maupun penyakit sistem sistemik lainnya. demikian pula riwayat penyakit keluarga terutama yang mempunyai penyakit menular.
Riwayat kesehatan tersebut dapat dikaji dari klien atau keluarga sebagai data subyektif. Data-data ini sangat berarti karena dapat mempengaruhi prognosa klien.

Pemeriksaan Fisik
Aspek neurologis yang dikaji adalah tingkat kesadaran, biasanya GCS < 15, disorientasi orang, tempat dan waktu. Adanya refleks babinski yang positif, perubahan nilai tanda-tanda vital kaku kuduk, hemiparese.
Nervus cranialis dapat terganggu bila cedera kepala meluas sampai batang otak karena udema otak atau perdarahan otak juga mengkaji nervus I, II, III, V, VII, IX, XII.

Pemeriksaan Penujang
1.    CT-Scan (dengan atau tanpa kontras) : mengidentifikasi luasnya lesi, perdarahan, determinan ventrikuler, dan perubahan jaringan otak. Catatan : Untuk mengetahui adanya infark / iskemia jangan dilekukan pada 24 - 72 jam setelah injuri.
2.    MRI : Digunakan sama seperti CT-Scan dengan atau tanpa kontras radioaktif.
3.    Cerebral Angiography: Menunjukan anomali sirkulasi cerebral, seperti : perubahan jaringan otak sekunder menjadi udema, perdarahan dan trauma.
4.    Serial EEG: Dapat melihat perkembangan gelombang yang patologis
5.    X-Ray: Mendeteksi perubahan struktur tulang (fraktur), perubahan struktur garis(perdarahan/edema), fragmen tulang.
6.    BAER: Mengoreksi batas fungsi corteks dan otak kecil
7.    PET: Mendeteksi perubahan aktivitas metabolisme otak
8.    CSF, Lumbal Punksi :Dapat dilakukan jika diduga terjadi perdarahan subarachnoid.
9.    ABGs: Mendeteksi keberadaan ventilasi atau masalah pernapasan (oksigenisasi) jika terjadi peningkatan tekanan intrakranial
10.    Kadar Elektrolit : Untuk mengkoreksi keseimbangan elektrolit sebagai akibat peningkatan tekanan intrkranial
11.    Screen Toxicologi: Untuk mendeteksi pengaruh obat sehingga menyebabkan penurunan kesadaran.

Penatalaksanaan
Konservatif:
1.    Bedrest total
2.    Pemberian obat-obatan
3.    Observasi tanda-tanda vital (GCS dan tingkat kesadaran)

Prioritas Perawatan:
1.    Maksimalkan perfusi / fungsi otak
2.    Mencegah komplikasi
a.    Pengaturan fungsi secara optimal / mengembalikan ke fungsi normal
b.    Mendukung proses pemulihan koping klien / keluarga
c.    Pemberian informasi tentang proses penyakit, prognosis, rencana pengobatan, dan rehabilitasi.

Tujuan:
1.    Fungsi otak membaik : defisit neurologis berkurang/tetap
2.    Komplikasi tidak terjadi
3.    Kebutuhan sehari-hari dapat dipenuhi sendiri atau dibantu orang lain
4.    Keluarga dapat menerima kenyataan dan berpartisipasi dalam perawatan
5.    Proses penyakit, prognosis, program pengobatan dapat dimengerti oleh keluarga sebagai sumber informasi.

B. DIAGNOSA KEPERAWATAN
Diagnosa Keperawatan yang biasanya muncul adalah:
1.    Tidak efektifnya pola napas sehubungan dengan depresi pada pusat napas di otak.
2.    Tidakefektifnya kebersihan jalan napas sehubungan dengan penumpukan sputum.
3.    Gangguan perfusi jaringan otak sehubungan dengan udem otak
4.    Keterbatasan aktifitas sehubungan dengan penurunan kesadaran (soporos - coma)
5.    Resiko tinggi gangguan integritas kulit sehubungan dengan immobilisasi, tidak adekuatnya sirkulasi perifer.

C. INTERVENSI
Tidak efektifnya pola napas sehubungan dengan depresi pada pusat napas di otak.
Tujuan :
Mempertahankan pola napas yang efektif melalui ventilator.
Kriteria evaluasi :
Penggunaan otot bantu napas tidak ada, sianosis tidak ada atau tanda-tanda hipoksia tidak ada dan gas darah dalam batas-batas normal.

Rencana tindakan :
1.    Hitung pernapasan pasien dalam satu menit. pernapasan yang cepat dari pasien dapat menimbulkan alkalosis respiratori dan pernapasan lambat meningkatkan tekanan Pa Co2 dan menyebabkan asidosis respiratorik.
2.    Cek pemasangan tube, untuk memberikan ventilasi yang adekuat dalam pemberian tidal volume.
3.    Observasi ratio inspirasi dan ekspirasi pada fase ekspirasi biasanya 2 x lebih panjang dari inspirasi, tapi dapat lebih panjang sebagai kompensasi terperangkapnya udara terhadap gangguan pertukaran gas.
4.    Perhatikan kelembaban dan suhu pasien keadaan dehidrasi dapat mengeringkan sekresi / cairan paru sehingga menjadi kental dan meningkatkan resiko infeksi.
5.    Cek selang ventilator setiap waktu (15 menit), adanya obstruksi dapat menimbulkan tidak adekuatnya pengaliran volume dan menimbulkan penyebaran udara yang tidak adekuat.
6.    Siapkan ambu bag tetap berada di dekat pasien, membantu membarikan ventilasi yang adekuat bila ada gangguan pada ventilator.

Tidak efektifnya kebersihan jalan napas sehubungan dengan penumpukan sputum.
Tujuan :
Mempertahankan jalan napas dan mencegah aspirasi
Kriteria Evaluasi :
Suara napas bersih, tidak terdapat suara sekret pada selang dan bunyi alarm karena peninggian suara mesin, sianosis tidak ada.

Rencana tindakan :
1.    Kaji dengan ketat (tiap 15 menit) kelancaran jalan napas. Obstruksi dapat disebabkan pengumpulan sputum, perdarahan, bronchospasme atau masalah terhadap tube.
2.    Evaluasi pergerakan dada dan auskultasi dada (tiap 1 jam ). Pergerakan yang simetris dan suara napas yang bersih indikasi pemasangan tube yang tepat dan tidak adanya penumpukan sputum.
3.    Lakukan pengisapan lendir dengan waktu kurang dari 15 detik bila sputum banyak. Pengisapan lendir tidak selalu rutin dan waktu harus dibatasi untuk mencegah hipoksia.
4.    Lakukan fisioterapi dada setiap 2 jam. Meningkatkan ventilasi untuk semua bagian paru dan memberikan kelancaran aliran serta pelepasan sputum.

Gangguan perfusi jaringan otak sehubungan dengan udem otak
Tujuan :
Mempertahankan dan memperbaiki tingkat kesadaran fungsi motorik.
Kriteria hasil :
Tanda-tanda vital stabil, tidak ada peningkatan intrakranial.

Rencana tindakan :
Monitor dan catat status neurologis dengan menggunakan metode GCS.
1.    Refleks membuka mata menentukan pemulihan tingkat kesadaran.
2.    Respon motorik menentukan kemampuan berespon terhadap stimulus eksternal dan indikasi keadaan kesadaran yang baik.
3.    Reaksi pupil digerakan oleh saraf kranial oculus motorius dan untuk menentukan refleks batang otak.
4.    Pergerakan mata membantu menentukan area cedera dan tanda awal peningkatan tekanan intracranial adalah terganggunya abduksi mata.

Monitor tanda-tanda vital tiap 30 menit.
Peningkatan sistolik dan penurunan diastolik serta penurunan tingkat kesadaran dan tanda-tanda peningkatan tekanan intrakranial. Adanya pernapasan yang irreguler indikasi terhadap adanya peningkatan metabolisme sebagai reaksi terhadap infeksi. Untuk mengetahui tanda-tanda keadaan syok akibat perdarahan.

Pertahankan posisi kepala yang sejajar dan tidak menekan.
Perubahan kepala pada satu sisi dapat menimbulkan penekanan pada vena jugularis dan menghambat aliran darah otak, untuk itu dapat meningkatkan tekanan intrakranial.

Hindari batuk yang berlebihan, muntah, mengedan, pertahankan pengukuran urin dan hindari konstipasi yang berkepanjangan.
Dapat mencetuskan respon otomatik penngkatan intrakranial.

Observasi kejang dan lindungi pasien dari cedera akibat kejang.
Kejang terjadi akibat iritasi otak, hipoksia, dan kejang dapat meningkatkan tekanan intrakrania.
Berikan oksigen sesuai dengan kondisi pasien.
Dapat menurunkan hipoksia otak.

Berikan obat-obatan yang diindikasikan dengan tepat dan benar (kolaborasi).
Membantu menurunkan tekanan intrakranial secara biologi / kimia seperti osmotik diuritik untuk menarik air dari sel-sel otak sehingga dapat menurunkan udem otak, steroid (dexametason) untuk menurunkan inflamasi, menurunkan edema jaringan. Obat anti kejang untuk menurunkan kejang, analgetik untuk menurunkan rasa nyeri efek negatif dari peningkatan tekanan intrakranial. Antipiretik untuk menurunkan panas yang dapat meningkatkan pemakaian oksigen otak.

Keterbatasan aktifitas sehubungan dengan penurunan kesadaran (soporos - coma )
Tujuan :
Kebutuhan dasar pasien dapat terpenuhi secara adekuat.
Kriteria hasil :
Kebersihan terjaga, kebersihan lingkungan terjaga, nutrisi terpenuhi sesuai dengan kebutuhan, oksigen adekuat.

Rencana Tindakan :
a.    Berikan penjelasan tiap kali melakukan tindakan pada pasien.
b.    Penjelasan dapat mengurangi kecemasan dan meningkatkan kerja sama yang dilakukan pada pasien dengan kesadaran penuh atau menurun.
c.    Beri bantuan untuk memenuhi kebersihan diri.
d.    Kebersihan perorangan, eliminasi, berpakaian, mandi, membersihkan mata dan kuku, mulut, telinga, merupakan kebutuhan dasar akan kenyamanan yang harus dijaga oleh perawat untuk meningkatkan rasa nyaman, mencegah infeksi dan keindahan.
e.    Berikan bantuan untuk memenuhi kebutuhan nutrisi dan cairan.
f.    Makanan dan minuman merupakan kebutuhan sehari-hari yang harus dipenuhi untuk menjaga kelangsungan perolehan energi. Diberikan sesuai dengan kebutuhan pasien baik jumlah, kalori, dan waktu.
g.    Jelaskan pada keluarga tindakan yang dapat dilakukan untuk menjaga lingkungan yang aman dan bersih.
h.    Keikutsertaan keluarga diperlukan untuk menjaga hubungan klien - keluarga. Penjelasan perlu agar keluarga dapat memahami peraturan yang ada di ruangan.
i.    Berikan bantuan untuk memenuhi kebersihan dan keamanan lingkungan.
j.    Lingkungan yang bersih dapat mencegah infeksi dan kecelakaan.

Kecemasan keluarga sehubungan keadaan yang kritis pada pasien.
Tujuan :
Kecemasan keluarga dapat berkurang
Kriteri evaluasi :
Ekspresi wajah tidak menunjang adanya kecemasan
Keluarga mengerti cara berhubungan dengan pasien
Pengetahuan keluarga mengenai keadaan, pengobatan dan tindakan meningkat.

Rencana tindakan :
1.    Bina hubungan saling percaya.
a.    Untuk membina hubungan terpiutik perawat - keluarga.
b.    Dengarkan dengan aktif dan empati, keluarga akan merasa diperhatikan.
c.    Beri penjelasan tentang semua prosedur dan tindakan yang akan dilakukan pada pasien.
d.    Penjelasan akan mengurangi kecemasan akibat ketidak tahuan.
e.    Berikan kesempatan pada keluarga untuk bertemu dengan klien.
f.    Mempertahankan hubungan pasien dan keluarga.
2.    Berikan dorongan spiritual untuk keluarga.
a.    Semangat keagamaan dapat mengurangi rasa cemas dan meningkatkan keimanan dan ketabahan dalam menghadapi krisis.

Resiko tinggi gangguan integritas kulit sehubungan dengan immobilisasi, tidak adekuatnya sirkulasi perifer.
Tujuan :
Gangguan integritas kulit tidak terjadi

Rencana tindakan :
1.    Kaji fungsi motorik dan sensorik pasien dan sirkulasi perifer untuk menetapkan kemungkinan terjadinya lecet pada kulit.
2.    Kaji kulit pasien setiap 8 jam : palpasi pada daerah yang tertekan.
3.    Berikan posisi dalam sikap anatomi dan gunakan tempat kaki untuk daerah yang menonjol.
4.    Ganti posisi pasien setiap 2 jam
5.    Pertahankan kebersihan dan kekeringan pasien : keadaan lembab akan memudahkan terjadinya kerusakan kulit.
6.    Massage dengan lembut di atas daerah yang menonjol setiap 2 jam sekali.
7.    Pertahankan alat-alat tenun tetap bersih dan tegang.
8.    Kaji daerah kulit yang lecet untuk adanya eritema, keluar cairan setiap 8 jam.
9.    Berikan perawatan kulit pada daerah yang rusak / lecet setiap 4 - 8 jam dengan menggunakan H2O2.
Read More
Posted in askep, Asuhan Keperawatan, asuhan keperawatan cidera kepala, cedera kepala, karya tulis ilmiah, KTI, skripsi | No comments

Asuhan Kebidanan Klien Eklampsia

Posted on 04:42 by Unknown
A.    DEFINISI
Eklampsia berasal dari bahasa yunani yang berarti Halilintar. Eklampsia merupakan penyakit yang langsung disebabkanoleh kehamilan dan merupakan peningkatan yang lebih berat dan berbahaya dari pre eklamsi dengan tambahan gejala-gejala tertentu.

B.    ETIOLOGI
Banyak teori yang menerangkan sebab musabab eklampsia, tapi tidak ada yang memberi jawaban yang memuaskan. Teori yang dapat diterima harus dapat menerangkan hal-hal berikut :
1.    Bertambahnya frekuensi pada primigravida, kehamilan ganda, hidramnion dan molahidatidosa.
2.    Bertambahnya frekuensi dengan makin tuanya usia kehamilan
3.    Dapat terjadi perbaikan keadaan penderita dengan kematian janin dalam uterus
4.    Jarangnya terjadi Eklampsia pada kehamilan-kehamilan berikut
5.    Timbulnya hipertensi, oedema, proteinuria, kejang dan koma

C.    TANDA DAN GEJALA
a.     Biasanya dimulai oleh makin memburuknya pre eklampsia
b.    Nyeri didaerah frontal
c.    Gagguan penglihatan mual keras, nyeri epigastrium
d.    Hiperrefleksia

Konvulsi eklampsia dibagi dalam 4 tingkatan yakni :
1.    Tingkat awal atau aura kira-kira 30 detik mata penderita terbuka tanpa melihat, kelopak mata bergetar demikian pula tangannya dan kepala diputar kekanan atau kekiri
2.    Kemudian timbul tingkat kejang tonik : berlangsung kira-kira 30 detik. Seluruh otot menjadi kaku, wajahnya kelihatan kaku, tangan menggenggam dan kaki membengkok kedalam, pernafasan berhenti muka mulai menjadi siatonik,lidah dapat tergigit
3.    Tingkat kejang klomik : berlangsung 1-2 menit, spasmus tonik menghilang semua otot berkontraksi dan berulang-ulang dalam tempo yang cepat. Mulut membuka dan menutup dan lidah dapat tergigit lagi, bola mata menonjol, mulut berbusa, muka kongesti dan sianosis, tidak sadar, px bisa terjatuh dari tempat tidur, kejang terhenti dan penderita menarik nafas secara mendengkur
4.    Tingkat Koma : lamanya tidak terlalu jelas, perlahan-lahan penderita menjadi sadar lagi tapi dapat pula timbul serangan baru atau berulang sehingga tetap koma selama serangan
5.    Tekanan darah meningkat, nadi cepat, sehu meningkat

D.    KOMPLIKASI
a.    Solusio plasenta
b.    Hipofiorinogenemia
c.    Hemolisis
d.    Perdarahan otak
e.    Kelainan mata
f.    Edema paru-paru
g.    Nekrosis hati
h.    Sindrom HELLP
i.    Kelainan ginjal
j.    Komplikasi lain, lidah tergigit, trauma dan fraktur, pneumonia aspirasi, DIC
k.    Prematuntas, dismaturitas dan kematian janin intra uterin

PLANING :
MANDIRI :
a.    Tempatkan ibu diruangan, jelaskan hasil pemeriksaan kepada keluarga
b.    Lakukan pemeriksaan TTV dan DJJ setiap 30 menit
c.    Awasi keadaan umum dan tingkat kesadaran ibu
d.    Lakukan tindakan sesuai dengan advis dokter
e.    Catat setiap perkembangan klien dalam list

KOLABORASI :   
a.    Dengan dokter tentang obat-obatan yang akan diberikan dan tindakan yang akan dilakukan dari hasil tindakan yang akan dilakukan
b.    Laboratorium berkala, agar tingkat resiko dapat diketahui
Read More
Posted in askeb, askeb eklampsia, asuhan kebidanan, KTI, KTI kebidanan, skripsi | No comments

samedi 27 août 2011

The Natural Beauty

Posted on 11:37 by Unknown



Do not be fooled that the problem for a woman 's face is a very sensitive issue. Not a few women are willing to pay hundreds of dollars and millions of dollars for facial treatments. But not a few others who experienced the disappointment of beauty products that have been purchased at a great price, it did not deliver results as desired. Want to perform confidently with a face like a princess who is very pretty and graceful not have to spend a lot of money.





 Beauty from the Inside, Healthy skin will make the skin look fresh and naturally beautiful. If you have healthy skin, you will not need the help of makeup colors that are not natural to cover your skin. Fresh cheek color hue that will add to the beauty of the face. To maintain healthy skin, you should eat healthy foods and drink plenty of water. Healthy foods like vegetables and fruits may be an option. Fruits and vegetables can be an antioxidant that eliminates free radicals that the effect is to make the face is not pretty.

Besides food and beverages, sports play an important role to beautify the skin. Sports will make the blood vessels can work optimally to deliver oxygen, if a lot of oxygen, the skin will look more beautiful. In applying this makeup is the thing that matters is the selection of powder colors that match skin color. This will make you appear not to mask make- up that I had been doing. As for blush, eye shadow or lipstick, pink, brown colors of its derivatives are often used. Do not forget to remedy to clean the face with a cleanser that suits your skin type. If you want to " show off " your skin healthy, then just use a moisturizer without the need to use excessive foundation. Next, puree the face using a powder or powder tompi sekit fence taut.

Do not rely on just a pretty face with her ​​makeup. Note also the health, especially the health of your skin. A healthy skin will be easy to set up and make their owners proud.



Read More
Posted in beautify the skin, Beauty from Within, beauty products, facial beauty, Healthy skin, pretty face, skin health, The Natural beauty | No comments

Depresi Selama Kehamilan Dapat Mempengaruhi Bayi

Posted on 11:33 by Unknown



Kehamilan seharusnya menjadi masa yang paling bahagia bagi seorang wanita, tetapi ada sebagian wanita yang malah menganggap kehamilan sebagai masa kebingungan, sengsara, sedih, stres dan depresi. Depresi merupakan gangguan mood yang muncul pada 1 dari 4 wanita yang sedang hamil dan hal ini bukan sesuatu yang istimewa. Penyakit ini selalu melanda mereka yang sedang hamil, tetapi sering dari mereka tidak pernah menyadari depresi ini karena mereka menganggap kejadian ini merupakan hal yang lumrah terjadi pada mereka, padahal jika tidak ditangani dengan baik dapat mempengaruhi bayi yang dikandungnya.


Penyebab dan Gejala Depresi Selama Kehamilan
Depresi selama kehamilan merupakan gangguan mood yang sama seperti halnya pada depresi yang terjadi pada orang awam secara umum, dimana pada kejadian depresi akan terjadi perubahan kimiawi pada otak. Dalam hal ini perubahan hormonal pada saat kehamilan akan mempengaruhi kimiawi otak itu sendiri, yang nantinya akan sangat berhubungan erat dengan kejadian depresi dan kecemasan selama kehamilan.



Pada sebagaian dari mereka yang mempunyai riwayat depresi, hal ini dapat muncul kembali akibat dipicu oleh kesulitan hidup yang melanda Selama kehamilan dan nantinya akan menyebabkan timbulnya gejala depresi selama kehamilan.

Wanita yang mengalami depresi akan mengalami beberapa gejala berikut ini selama kurang lebih 2 minggu:
1. Adanya perasaan sedih
2. Kesulitan dalam berkonsentrasi
3. Tidur yang terlalu lama atau terlalu sedikit
4. Hilangnya minat dalam melakukan aktivitas yang biasanya digemari
5. Putus asa, terkadang beberapa ada yang merasa cemas
6. Timbul perasaan bersalah dan tidak berharga
7. Adanya perubahan dalam kebiasaan makan
8. Bahkan tidak jarang dari mereka memiliki perasaan ingin bunuh diri.



Tetapi kejadian depresi ini tidak semata-mata kejadian yang muncul begitu saja. Pada beberapa kasus, depresi selama hamil tersebut dipicu oleh faktor pencetus seperti adanya masalah dengan suami mereka atau ibu hamil memang mempunyai riwayat depresi pada keluarganya. Beberapa kepustakaan banyak menyebutkan adanya riwayat kegagalan dalam kehamilan juga dapat memicu untuk timbulnya depresi selama masa kehamilan. Selain itu kejadian hidup yang berat, adanya komplikasi selama kehamilan juga dapat menjadi salah satu pemicu terjadinya depresi selama kehamilan.

Dampak dari Depresi Selama Kehamilan
Depresi yang tidak ditangani akan memiliki dampak yang buruk bagi ibu dan bayi yang dikandungnya. Ada 2 hal penting yang mungkin berdampak pada bayi yang dikandungnya, yaitu : Pertama adalah timbulnya gangguan pada janin yang masih didalam kandungan dan Kedua munculnya gangguan kesehatan pada mental si anak nantinya



Depresi yang dialami, jika tidak disadari dan ditangani dengan sebaik-baiknya akan mengalihkan perilaku ibu kepada hal-hal yang negatif seperti minum-minuman keras, merokok dan tidak jarang sampai mencoba untuk bunuh diri. Hal inilah yang akan memicu terjadinya kelahiran prematur, bayi lahir dengan berat badan yang rendah dan gangguan perkembangan janin. Ibu yang mengalami depresi ini tidak akan mempunyai keinginan untuk memikirkan perkembangan kandungannya dan bahkan kesehatannya sendiri.

Selain itu pada suatu studi yang dilakukan pada ibu yang mengalami depresi saat kehamilan akan menyebabkan timbulnya gangguan tingkah laku dan emosional si anak pada saat menginjak usia 4 tahun nantinya. Hal ini membuktikan bahwa pada beberapa minggu terakhir dalam kehamilan sangat berperan penting dalam perkembangan dan maturitas otak si bayi, sehingga jika ibu mengalami depresi akan memperbesar kejadian prematur dan akhirnya akan mempengaruhi tingkat perkembangan otak si bayi.



Menangani Depresi Selama Kehamilan
Jika seorang ibu mengalami depresi selama kehamilan maka hal yang harus dilakukan adalah mencari pertolongan. Ada beberapa cara yang dapat dilakukan, antara lain dengan berkonsultasi pada dokter kandungan atau pada psikolog/psikiater anda mengenai gejala yang dialami. Saat ini mereka adalah tempat yang paling tepat untuk berkonsultasi, mereka nanti akan memberikan solusi yang terbaik untuk ibu dan janin yang ada di dalam kandungan.

Ada beberapa cara dalam melakukan terapi dan konsultasi dengan dokter kandungan anda seperti dengan metode support group atau psikoterapi yang dapat dilakukan secara rutin dan berkala atau dengan obat–obatan. Jika gejala depresi yang ditunjukkan sangat berat maka dokter kandungan mungkin akan meresepkan beberapa obat untuk mengatasinya dan tentunya aman untuk mereka yang sedang mengandung. Jika karena sesuatu hal sang ibu tidak merasa nyaman untuk mendiskusikannya dengan dokter atau terapis maka teman dekatnya dapat diajak berbicara untuk bertukar pendapat. Yang terpenting adalah bahwa orang yang diajak berbicara tersebut sangat bisa mengerti apa yang sang ibu hamil rasakan. Jangan pernah untuk melawan depresi ini seorang diri, karena pada saat-saat tersebut sang ibu hamil sangat membutuhkan seseorang untuk diajak berbagi untuk mengatasi depresi yang dirasakan.

Mencegah Depresi Selama Kehamilan
Bagi mereka yang saat ini sedang hamil, maka jadikan masa hamil ini sebagai pengalaman yang menyenangkan dalam hidup anda. Untuk para suami serta keluarga, dukungan dari anda semua akan besar manfaatnya untuk menciptakan mood yang baik bagi ibu dan janinnya. Sehingga pada saatnya nanti sang ibu hamil dapat melahirkan anak – anak dengan kualitas mental dan fisik yang baik serta berkualitas.

Read More
Posted in Depresi Selama Kehamilan, Gejala Depresi Selama Kehamilan, Kehamilan, mempengaruhi bayi | No comments

Anatomi Kardiovaskuler

Posted on 11:29 by Unknown



Jantung terletak dalam mediastinum di rongga dada,  diantara kedua paru dan bentuknya kerucut, dengan batas-batas sebagai berikut
Basis :    2 cm dari strnum costae ke 3 kanan, 1 cm dari sternum costae ke 2 kiri
Apex :    4 cm dari sternum intercostae ke 5 kiri

Perikardium yang menyelimuti jantung terdiri dari dua lapisan yaitu
1.    Perikardium viseral
2.    Perikardium parietal
3.    Diantara ke 2 lapisan terdapat cairan pelumas
4.    Ke bawah berbatasan dengan diafragma





Lapisan jantung terdiri dari :
1.    Perikardium
2.    Miokardium (lapisan otot)
3.    Endokardium (lapisan endotel)

Ruangan jantung terpisah terbagi menjadi dua
1.    Ruangan jantung bagian atas = atrium
2.    Ruangan jantung bagian bawah = ventrikel

1. Atrium Kanan
a.    Dindingnya tipis
b.    Berfungsi sebagai tempat penyimpanan dan penyalur darah dari vena Kava dan sinus koronarius ke ventrikel kanan kemudian ke paru-paru
c.    Dalam muara vena kava tidak ada katup sejati, yang ada hanya lipatan katup atau pita otot yang rudimenter memisahkan vena kava dari atrium, Akibatnya peningkatan tekanan atrium kanan akan dibalikan kembali dalam sirkulasi sistemik.
d.    ±  80 % aliran balik  vena ke atrium secara pasif mengalir ke ventrikrel kanan melalui katup trikuspidalis
e.    ±  20 % mengisi ventrikrel dengan kontraksi atrium = "atrial kick" .
   
2. Ventrikel kanan
a.    Pada kontraksi ventrikel, tiap ventrikel harus menghasilkan kekuatan yang besar
b.    Ventrikel kanan bentuk bulan sabit = menghasilkan kontraksi bertekanan rendah yang cukup untuk mengalirkan ke dalam arteri pulmonalis
c.    Sirkulasi pulmonal adalah sistem aliran darah bertekanan rendah dengan resistensi yang jauh lebih kecil terhadap aliran darah dari ventrikel kanan dibandingkan tekanan tinggi pada sirkulasi sistemik terhadap aliran dari ventrikel kiri = kerja dari ventrikel kanan < ventrikel kiri = tebal dinding ventrikel kanan 1/3 dari tebal dinding ventrikel kiri

3. Atrium kiri
a.    Menerima darah yang sudah dioksgenisasi dari paru-paru melalui ke 4 vena pulmonalis
b.    Antara atrium kiri dengan vena pulmonalis tidak ada katup sejati = akibatnya bila ada perubahan  tekanan pada atrium kiri = retrograd kedalam pembuluh darah paru.
c.    Berdinding tipis dan bertekanan rendah   
d.    Darah mengalir dari atrium kiri ke ventrikel kiri melalui katup mitral

4. Ventrikel Kiri
a.    Harus menghasilkan tekanan yang  tinggi = mengatasi tekanan sirkulasi sistemik dan mempertahankan aliran darah ke perifer
b.    Mempunyai otot yang tebal dan bentuknya menyerupai lingkaran = mempermudah pembentukan tekanan tinggi selama ventrikel berkontraksi, bahkan septumnya membantu memperkuat tekanan
c.    Saat kontraksi, tekanan pada ventrikel kiri akan meningkat ± 5 kali dari ventrikel kanan.







Katup jantung ada 2 yaitu
1.Katup Atrioventrikuler
a.    Katup trikuspidalis, letaknya di kanan dan mempunyai tiga daun katup
b.    Katup Mitralis, letaknya  di kiri dan mempunyai dua daun katup (bikuspidalis)
c.    Katup ini membuka secara pasif untuk menanggapi perubahan tekanan dan volume dalam bilik jantung dan pembuluh darah
d.    Daun katup tertambat melalui berkas tipis jaringan fibrosa (cordae tendinae) dan meluas = otot papilaris yaitu tonjolan otot pada dinding ventrikel

2.Katup semilunaris
a.    Katup aorta terlatak antara ventrikel kiri dengan aorta
b.    Katup pulmonalis  terletak antara ventrikel kanan dengan arteri pulmonalis
c.    Bentuknya sama dan terdiri dari tiga daun katup simetris, menyerupai corong yang tertambat kuat pada anulus fibrosus
d.    Mencegah aliran kembali darah dari aorta / arteri pulmonalis, sewaktu ventrikel istirahat
e.    Tepat diatas daun katup aorta, terdapat 3 kantong yang menonjol dari dinding aorta dan arteri pulmonalis = sinus valsava, terletak pada muara arteri koronaria
f.    Sinus berfungsi melindungi muara koronaria dari penyumbatan oleh daun katup saat katup terbuka.



Sistem Sirkulasi Sistemik Pada Jantung
1. Arteria
a.    Dinding aorta dan arteri  besar mengandung jaringan elastis dan otot polos
b.    Ventrikel kiri memompakan darah masuk ke dalam aorta dengan tekanan tinggi
c.    Jaringan arteri berisi ±  15 % dari total volume darah = sirkuit yang rendah volumenya tapi tinggi tekanan dan cabang-cabang arteri disebut sirkuit resistensi

2. Arteriole
a.    Dinding terdiri dari otot polos dengan sedikit serabut elastis
b.    Dinding berotot ini sangat peka dan dapat berdilatasi / berkontraksi untuk mengatur aliran darah

3. Kapiler
a.    Dinding sangat tipis, terdiri satu lapis sel endotel
b.    Tempat berdifusinya nutrient dan metabolisme dari daerah konsentrasi tinggi ke konsentrasi rendah yang  tergantung pada keseimbangan relatif antara tekanan hidrostatik dan osmotic

4. Venula
a.    Berfungsi sebagai pengumpul
b.    Dinding otot relatif lemah namun peka
c.    Pada pertemuan antara kapiler dengan venula terdapat spingter post kapiler

5. Vena
a.    Dinding relatif tipis
b.    Aliran vena ke jantung searah, karena punya katup
c.    Vena sbg volume tinggi dan tekanan relatif  =  system kapasitas, ±  65 % dari volume darah terdapat dalam system vena, tetapi kapasitas ini dapat diubah dengan vasokontriksi yang dapat  menurun dengan memaksa darah bergerak maju menuju jantung dan membesar aliran balik vena.
d.    Tekanan dari kapiler ke jantung dipengaruhi oleh 2 faktor yaitu
        1. Tekanan vena oleh otot rangka
        2. Perubahan tekanan rongga dada dan perut selama pernafasan 







Read More
Posted in Anatomi Kardiovaskuler, atrial kick, Atrium Kanan, Atrium kiri, Endokardium, Jantung, Katup jantung, Lapisan jantung, Miokardium, Perikardium, Ventrikel kanan, Ventrikel Kiri | No comments

Anatomi Fisiologi Mata

Posted on 11:22 by Unknown



Mata = adalah organ penglihatan yang mendeteksi cahaya. Yang dilakukan mata yang paling sederhana tak lain hanya mengetahui apakah lingkungan sekitarnya adalah terang atau gelap. Mata yang lebih kompleks dipergunakan untuk memberikan pengertian visual.



Adneksa Mata

Merupakan jaringan pendukung mata yang terdiri dari

1. Kelopak mata dan konjungtiva : kelopak mata berfungsi melindungi mata dan berkedip untuk melicinkan dan membasahi mata. Konjungtiva adalah bagian yang melapisi bola mata bagian luar.

2. Sistem saluran air mata (lakrimal) : menghasilkan cairan air mata, dimana tedetak pinggir luar dari alis mata.

3. Rongga orbita : merupakan rongga tempat bola mata yang dilindungi oleh tulang-tulang yang kokoh.

4. Otot-otot bola mata : masing-masing bola mata mempunyai 6 (enam) buah otot yang berfungsi menggerakkan kedua bola mata secara terkoordinasi pada saat melirik.





Bola Mata

Jika diurut mulai dari paling depan sampai bagian belakang terdiri dari:



Kornea : disebut juga selaput bening mata, jika mengalami kekeruhan akan sangat mengganggu penglihatan dan bisa diganti dengan jaringan kornea dari donor mata (pencangkokan kornea).



Sklera : Yaitu lapisan berwarna puth di bawah konjungtva serta merupakan bagian dengan konsistensi yang relatif lebih keras untuk membentuk bola



Iris dan Pupil

Dari kornea, cahaya akan diteruskan ke pupil. Pupil menentukan kuantitas cahaya yang masuk ke bagian mata yang lebih dalam. Pupil mata akan melebar jika kondisi ruangan yang gelap, dan akan menyempit jika kondisi ruangan terang. Lebar pupil dipengaruhi oleh iris disekelilingnya.





Bilik mata depan : Suatu rongga yang berisi cairan yang memudahkan iris untuk bergerak.



Uvea : Terdiri dari 3 bagian yaitu iris, badan siliar dan koroid. Iris adalah lapisan yang dapat bergerak untuk mengatur banyaknya cahaya yang masuk ke dalam mata. Badan siliar berfungsi menghasilkan cairan yang mengisi bilik mata, sedangkan koroid merupakan lapisan yang banyak mangandung pembuluh darah untuk memberi nutrisi pada bagian-bagian mata.



Pupil: Merupakan suatu "lubang" tempat cahaya masuk ke dalam mata, dimana lebarnya diatur oleh gerakan iris.



Lensa : Sesuai dengan namanya, berfungsi untuk memfokuskan cahaya yang masuk agar diperoleh penglihatan yang jelas. Jika mengalami kekeruhan akan menyebabkan kaburnya penglihatan seperti pada penyakit katarak



Badan kaca (vitreus) : Bagian terbesar yang mengisi bola mata, disebut juga sebagai "badan kaca" karena konsistensinya yang berupa gel dan bening dapat meneruskan cahaya yang masuk sampai ke retina.



Retina : Merupakan merupakan reseptor saraf yang peka terhadap cahaya (fotoreseptor). Rangsang cahaya akan diubah menjadi arus listrik untuk disalurkan melalui saraf optik (saraf mata).



Papil saraf optik Meneruskan rangsangan cahaya yang diterima dari retina menuju bagian otak yang terletak pada bagian belakang kepala (korteks oksipital).

Read More
Posted in adneksa mata, Anatomi Fisiologi Mata, Kelopak mata, konjungtiva, Mata, organ penglihatan, pengertian visual, Rongga orbita, Sistem saluran air mata | No comments

To Not Have Disease Osteoporosis

Posted on 11:18 by Unknown



Osteoporosis or bone disease is one disease that afflicts due to reduced bone mass and bone density. As a result of osteoporosis are the bones become brittle and break easily due to reduced bone density. The bone itself is one important part of our body. Bone is the framework that supports our body so we can move. Can be imagined when the supporting body is fragile, porous and break easily, resulting in bone pain, impaired to move even cause paralysis and permanent disability.



Calcium Consumption
Calcium is an element of bone and teeth formation.  So, in order to keep awake bone density, it is important to consume a lot of calcium found in milk.  Unfortunately, with age, the ability to absorb calcium decreases.  Therefore, you should familiarize yourself or your child to drink milk every day from an early age.  Because the cause of osteoporosis is the lack of calcium intake at a young age.  Young people, often they think no longer need to consume milk that are considered as a small child.  Or because it thinks the bone can not grow anymore so they are reluctant to drink milk.  Indeed, in general, the bones stop growing at age 16-18 years, but that does not mean we no longer need to pay attention to bone health, because the function of bone is essential for the body.  Calcium is needed each person differently, depending on weight and activity being undertaken.  In pregnant and lactating mothers, the calcium you need more.  The following table will explain the amount of calcium needed by age.

Vitamin D
In order for calcium derived from milk and food can be absorbed completely, it needs vitamin D.  It would be very unfortunate if we consume lots of foods that contain calcium but can not be absorbed properly, so that eventually the body takes calcium on bone.  As a result, bones become brittle.  To get vitamin D is actually not difficult.  Sunlight in the morning (between 06.00 am to 09.00 am) and afternoon (after 16.00) is one source of vitamin D.  In the skin layer of our body there are actually non-active vitamin D with sun exposure and vitamin D may be active and useful to the body.  Apart from sunlight, vitamin D can also be obtained from foods such as fish (eg salmon and sardines), egg yolk, liver, milk, cheese and other dairy products.

Sport
In addition to calcium, it is important to do regular exercise to strengthen bones and increase bone mass density.  Just like muscles, bones also need to be trained in order to create strong bones.  Sports that can be done to train the bone is to do a sport that provides compressive force on the bone, loose style and the style twist.  The style may stimulate bone growth so that the bones become healthier.  You can try it with cycling, jogging, walking or going up and down stairs.  In addition to calcium, vitamin D and exercise, it would be better if you try to live healthier by stopping smoking.  Cigarettes, coffee, alcohol, tea, and cola may inhibit calcium absorption.  Instead, eat nutritious food that meets 4 5 perfectly healthy.

Bone Destructive Habits
Eliminate habits that can also make the disturbed bone growth or make the bone structure becomes damaged.  Bone health is often neglected, because the pain usually felt when the new bone when the bone is brittle or otherwise porous.  The process of taking calcium from the bones is often called the silent disease because it occurs without signs or symptoms.  So, continue to consider your bone health, avoid osteoporosis, in order to continue to smoothly move into old age.

Bad habits are:
1.  Bending that can cause the nerves that pass through the spine, causing pain pinched waist.
2.  Wearing high heels for a long time.  When using it, there was disruptive to the soft tissue around the ankle joint so that it can damage the structure of these soft tissues.
3.  Carrying a heavy bag.  Can aggravate the condition of the bones when we have abnormalities in the bone.
4.  Ring finger.  The sound caused by friction in the soft tissues around the joints of a finger.  The process that occurs repeatedly it will cause disruption in the network software.

Read More
Posted in calcium, Calcium Consumption, causes osteoporosis, exercise, nutritious food, osteoporosis, Osteoporosis disease, permanent disability, silent disease, soft tissue, VITAMIN D | No comments
Articles plus anciens Accueil
Inscription à : Articles (Atom)

Popular Posts

  • Farming Production Costs are Not Fairly Reflected in Food Prices
    Copyright (c) 2011 Alison Withers Consumers want to control the costs of weekly food shopping as they struggle to make ends meet in the afte...
  • Stomach, Digestion In Human Instrument
    Stomach is a big bag located below the last rib side left. Gastric consist of three parts, namely cardiac (adjacent to the liver) associat...
  • Bad Breath and the Role of The Halimeter
    Whilst sinusitis, gum disease and diabetes can be major causes of bad breath, for most of the 95 percent of the population who will suffer w...
  • How To Get Rid Of Breakouts - Is Exercise One Way Of Getting Rid Of Pimples?
    Regular exercise could help in getting rid of pimples and in preventing new outbreaks. It is well documented that regular exercise will: * I...
  • Great Smiles Start With Great Dentists
    Most people will understand when others have problems with their teeth that drive them to distraction. These individuals will hide away fro...
  • Traeger Pellet Grills Information
    The Traeger pellet grills are a perfect choice in times when you want to spend quality time with your love ones and enjoy flavorsome food. T...
  • Where Would We Be Without Air Conditioning?
    Of all of the great inventions that have come along in the history of mankind, it is hard not to put the invention of electricity right up a...
  • Your Last Time - How to Activate the Number 11 in 2011
    Your Last Time - How to Activate the Number 11 in 2011 What if you knew it was the very last time you would see a person in your life. How ...
  • System Model Imogene M King
    King model of nursing theory to understand the concept model of nursing theory by using an open system in constant interaction with the en...
  • How Game Servers Are Configured On The Internet
    Service providers and developers of video games are today finding big business as a result of the huge interest they are enjoying. Video g...

Categories

  • a runny nose
  • a simple woman
  • a small brain
  • a woman patient
  • About
  • Absorbsi besi
  • Accompaniment
  • Acid Rain
  • Activate
  • acupuncture
  • Acute gastritis
  • add height
  • additional
  • adequate sleep
  • adneksa mata
  • adult women
  • Adventisia tunica
  • again
  • Aging process
  • Aglutinin
  • air bersih
  • Air Condition
  • air dingin
  • AIR POLLUTION
  • Air Susu Ibu
  • Akunpuntur
  • Alat Pelindung Diri
  • alcohol
  • Alergi
  • alergi dingin
  • Allergic Disease In Children
  • allergic diseases
  • allergic reaction
  • Allergies
  • allergy
  • Allergy Causes
  • alternative activities
  • an antioxidant mineral
  • Anak Thipoid
  • Analgesics
  • Analgesics And Antagonists
  • Anatomi Fisiologi Mata
  • Anatomi Kardiovaskuler
  • Anatomi Lidah
  • Anatomical sciences
  • anatomy
  • Anatomy of the Heart
  • Ancaman plastic
  • Anemia
  • anemia disease
  • anemia folic acid
  • Anemia Iron
  • anemia makrositik
  • anemia signs
  • Antagonists
  • Anticancer
  • Antiseptik
  • Anymore
  • APD
  • Appendicitis
  • appendicitis test
  • Appreciate
  • Arteriole
  • arteriosclerosis
  • arthritis
  • Artist
  • Artists
  • as the birth
  • Asi
  • askeb
  • askeb eklampsia
  • askep
  • Asphyxia
  • Assistant physician
  • Asthma
  • Asthma Disease
  • asthma or allergic
  • Astrology
  • asuhan kebidanan
  • Asuhan Keperawatan
  • asuhan keperawatan cidera kepala
  • atrial kick
  • Atrium
  • Atrium Kanan
  • Atrium kiri
  • Attention
  • attire
  • authority
  • awaiting delivery
  • awards
  • Bacterial
  • Bacterial infection
  • Baffles
  • Bahan narkotika
  • bahaya plastic
  • bakteri
  • balance disorders
  • Balanced Nutrition
  • Balita
  • basal metabolic rate
  • Basic Human Needs
  • Basic Nursing
  • Beautiful Skin
  • beautiful women
  • beautify the skin
  • Beauty from Within
  • beauty products
  • Beds
  • Benefits
  • benign positional vertigo
  • berbahaya bagi kesehatan
  • beta carotene
  • birth Helper
  • Birthday
  • bleeding
  • Blood
  • blood circulation
  • blood clotting disorders
  • blood fat levels
  • Blood fluid
  • blood supply
  • blood system disorders
  • blood vessels
  • Body of Knowledge
  • Bone loss
  • brain function
  • Brain large
  • brainstem
  • British
  • Brittle bones
  • bullous varicella
  • buprenorphine
  • Buying
  • calamine
  • calcium
  • Calcium Consumption
  • calendar system
  • CALORIE
  • Canvas
  • Cara Melangsikan Tubuh
  • Cara Menyusui
  • Carbohydrates
  • carbon dioxide substance
  • cardia sphincter
  • Cardiovascular Anatomy
  • Care
  • cause of stroke
  • causes anemia
  • causes of vertigo
  • causes osteoporosis
  • cavum Oris
  • cedera kepala
  • Cell Biology
  • Cell Structure and Function
  • cervical mucus
  • Chats
  • chicken
  • Chicken meat can last longer
  • chicken pieces
  • Choices
  • cholesterol
  • Chronic Gastriris
  • chronic granulomatous disease
  • Chronic osteomyelitis
  • cinta wanita
  • Clinical Manifestation
  • code of ethics
  • Codeine
  • colon
  • common cold
  • communicate
  • competence midwife
  • complete
  • Complication
  • Compressor
  • Concept
  • Concept Of Health-Illness
  • Concepts Obstetrics
  • condensation
  • condition soil
  • conduct research
  • conjunctiva
  • conjunctivitis
  • consequence
  • Contemporary
  • contraception planning
  • control blood sugar levels
  • conventional
  • Counting days
  • Country
  • courageous woman
  • Creating
  • credit
  • Criteria profession
  • Crying
  • crying is Nursing
  • CT scanning
  • culminating
  • cultural and spiritual
  • Damage Ozone Layer
  • Dance
  • Dangers of Television
  • Darah Tinggi
  • daya tahan tubuh
  • decoy proteins
  • Decrease in immune
  • deficiency Vit A
  • Definition Epidemiology
  • Definition of Allergy
  • Delft
  • Dental
  • Dental Bones
  • Dental Cavities
  • Dental Crown
  • Dental fang
  • Departement Tenaga Kerja
  • Depresi Selama Kehamilan
  • Desinfektan
  • detect hormone
  • Deudenum
  • Develop Children Allergies
  • Diagnosis
  • diet and health
  • Diet popular
  • difficulty concentrating
  • difficulty sleeping disorders
  • digestive system
  • Direct and indirect
  • disease
  • Disease Occurrence
  • Disease process
  • Diseases Network About Tie
  • dispepsi syndrome
  • Distinctive cirri women
  • DNA
  • DNA damage
  • DOP
  • drug abuse
  • dry skin
  • During
  • Dust Particles
  • dust samples
  • Ear Muff
  • Ear Plug
  • eat pre-exercise
  • eat well
  • eating chicken
  • ECards
  • EKG
  • Ekonomis
  • Election event
  • Electrocardiogram
  • Electronic
  • Elements
  • emancipate
  • eminent
  • emotional distress
  • empirical methods
  • enact
  • Encephalitis
  • endeavor
  • endocarditis
  • Endokardium
  • energi dan nutrisi
  • energy drinks containing alcohol
  • environment
  • Environmental
  • Environmental Concept
  • Environmental Concepts
  • Environmental Health
  • Environmental Health Maintenance
  • Environmental Pollution
  • Epidemiology
  • Epilepsy
  • Epilepsy Disease Symptoms
  • Epilepsy Papers
  • esophagus
  • especially tobacco
  • esteemed
  • Etchers
  • eustress
  • evaporation
  • event
  • excessive stress
  • exercise
  • exercise regularly
  • Exfoliation for treatment
  • Explanation
  • extra food
  • Extracellular Bacteria
  • Extracellular Bacterial Infection
  • Eye
  • eyelid
  • facial beauty
  • Facilitating coping
  • Factors Neorologik
  • Family Grouping
  • family health
  • faring
  • fat
  • fat in the body
  • Fatty acids
  • female
  • female attention
  • Fentanyl
  • Fertility
  • Figure A Normal ECG
  • Filtration
  • Fine intestine
  • First
  • fisiotherapy
  • fluid secretion
  • flying
  • Folic Acid
  • Food Before sleep
  • food consumption
  • foods containing fat
  • formalin
  • Formalin On Chicken
  • Fourth
  • fracture
  • Fractures complications
  • Fractures traumatic
  • free radicals
  • Frekuensi dan jumlah
  • Freyja
  • frustrating
  • frustration
  • Garden
  • Gasteritis
  • Gastric binding
  • gastric by-pass
  • Gastritis
  • Gastroenteritis
  • Gatal
  • gaya hidup sehat
  • Gejala Depresi Selama Kehamilan
  • generalizability
  • genetic factors
  • girl
  • Gizi
  • Gizi ibu cukup
  • glands meibom
  • Glands submandibularis
  • Glomerulonephritis
  • Golden
  • GoSee
  • grant
  • Greenhouse Effect
  • Guitar
  • Gustav
  • Handling Appendix
  • Having autonomy
  • head shape
  • head structures
  • health
  • Health Articles
  • health education
  • health hazard
  • health in modifying
  • health problems
  • Healthy
  • healthy air
  • healthy body condition
  • healthy environment
  • Healthy Range Model-Pain
  • Healthy skin
  • heart disease
  • height
  • helping labor
  • hemorrhagic stroke
  • Hepatitis
  • herbs
  • Heroin
  • Herpes Zoster
  • High Blood Disease or Hypertension
  • High-Risk Neonatal
  • Hildegard E. Peplau
  • Hipertensi
  • histamin
  • hormonal
  • House
  • hubungan darah
  • hubungan seks bebas
  • Huknah Low
  • Human Digestive Tools
  • human life cycle
  • Hydrological cycle
  • Hyperbilirubinemia
  • hypersensitivity
  • Hyperthermia
  • Hypothermia
  • ibu mampu menyusui
  • ileum
  • Illness
  • ilmu kesehatan
  • Imogene M. King
  • Imunologik
  • Incisor
  • including air
  • increased body temperature
  • incubation period
  • influenza illness
  • inorganic waste
  • insomnia
  • INSPIRATION
  • install
  • integration services
  • intelektual
  • Intelligence
  • Interpersonal Processes
  • interpersonal systems
  • intestinal lymph
  • Intrinsic Asthma
  • Intro
  • Introduction to Treatment
  • Invest
  • Iodine
  • IRON
  • jamur
  • Jantung
  • Japanese
  • Jejunum
  • Jenis Narkoba
  • jenis narkotika
  • John Gordon
  • karsinogenik
  • karya tulis ilmiah
  • Katup jantung
  • kebidanan
  • Kecerdasan
  • Keep the beauty
  • Kehamilan
  • keistimewaan Air Susu Ibu
  • Kelopak mata
  • kemoreseptor
  • keperawatan
  • keracunan
  • Keratitis
  • kesehatan
  • Ketidaknyamanan fisik
  • Keunggulan Air Susu Ibu
  • Kidney function
  • King model of nursing
  • Klimt
  • klinik tes DNA
  • Kokain
  • Komponen makanan
  • Kondisi kerja
  • konjungtiva
  • KTI
  • KTI kebidanan
  • Kurangnya Zat Fe
  • Labels
  • Lapisan jantung
  • laring
  • Laryngeal pharynx
  • Laryngitis
  • learn
  • lecture
  • Lingkungan
  • lining of the brain
  • lipoprotein
  • lntervensi nursing
  • logical adequacy
  • Longstanding
  • love the show
  • low-octane sports drinks containing electrolytes
  • Lymph Circulation System
  • Lymph Fluid
  • lymph nodes
  • malnutrition
  • Manager
  • Manfaat Menyusui
  • marvel
  • masalah Air Susu Ibu
  • masalah kesehatan
  • massa eritrosit
  • masyarakat
  • Mata
  • Mature
  • meaning
  • means knowledge
  • Medical Anthropology
  • melamine
  • mells stimulate
  • mempengaruhi bayi
  • Mempersiapkan mental
  • mencegah hipertensi
  • Mengajak wanita bercinta
  • Mengatasi Stress
  • Menjaga kebersihan
  • mental disorders
  • mental health
  • Menurunkan berat badan
  • meteorological factors
  • Methadone
  • midwife
  • midwifery
  • minerals
  • Miokardium
  • Miracles
  • Mixes
  • Mixing
  • Modernisation
  • Molar front
  • morphine
  • Motherhood
  • Mouth
  • Muntah darah
  • Murakami
  • Musculoskeletal System
  • Museums
  • music
  • Musicians
  • Myocarditis
  • Nalbufin
  • namely cardiac
  • Narkoba
  • Naso pharynx
  • national
  • Nazis
  • negative impact
  • nemia
  • nephron
  • Neurologis
  • neustress
  • niche
  • Nilai intelektual
  • Nilai komitmen moral
  • Nilai Nutrisi
  • Nilai Nutrisi yang Tinggi
  • Non-Drug Remedies for Seasonal Allergies
  • Non-prescription eye drops
  • Norse
  • Northern
  • Number
  • Nursing
  • nursing globally
  • nursing theory
  • nutrients
  • Nutrisi
  • Nutritional Problems
  • nutritious food
  • Nyeri tekan pada lambung
  • Nyeri uluhati
  • Obat dan suplemen pelangsing
  • obat golongan steroid
  • obstetricians
  • obstetrics
  • occultism
  • Oesophagus
  • Online
  • operasi sedot lemak
  • Opium
  • Oral cavity
  • organ penglihatan
  • Organic waste
  • osteomyelitis
  • osteoporosis
  • Osteoporosis disease
  • outlook
  • outstanding
  • oval head
  • ovulation
  • Painters
  • Paintings
  • Papila Filiformis
  • Papila foliate
  • Papila fungiformis
  • Papila sirkumfalata
  • Papilla filiformis
  • paradigm of nursing
  • parasit
  • Parasitic Worms Reduce Child Intelligence
  • parsimony
  • Particularly
  • Partograph
  • pathological fractures
  • Pathophysiology
  • PEMAKAIAN PUPUK
  • pembuangan air kotor
  • pembuangan kotoran manusia
  • Pemlastis DOP
  • Pendidikan spesialisasi
  • pengertian visual
  • PENGGUNAAN PESTISIDA
  • Penundaan Kehamilan
  • penyakit infeksi
  • penyebab hipertensi
  • Peplau Theory
  • Peradangan Mukosa Lambung
  • Perikardium
  • peripheral
  • perkembangan otak
  • permanent brain defects
  • permanent disability
  • personal behavior
  • Pharyngeal
  • Pharynx
  • Pharynx oralis
  • Phase orientation
  • philosophical methods
  • phospholipid
  • physical
  • physical environment
  • physiology
  • Pisces
  • plastic
  • plastic waste
  • Playlist
  • pollution
  • Posisi dan pelekatan bayi
  • power
  • Practices
  • praktik keperawatan
  • precipitation
  • pregnant wife
  • Pregnant Woman
  • Press
  • pretty face
  • Prince
  • Prints
  • problem of psychiatric disorders
  • procedures include Origins
  • Progress delivery
  • Proses Menyusui
  • prospect
  • PROTEIN
  • Psikologik
  • psychological
  • psychological development
  • Psychological methods
  • Psychological Science
  • Purkinje system
  • Purple
  • racket
  • Radiography
  • Rainbow
  • rawat Profesional
  • Reabsorption
  • Recipes
  • Recognize the Signs of Labor
  • Record
  • recording
  • recycling
  • refuse
  • relaxed
  • Rembrandt
  • Remembering
  • Reproductive
  • Reproductive Health
  • reserve
  • Residual air
  • Respiratory mechanisms
  • Respiratory System
  • revered
  • Rheumatism
  • Ritual sleep
  • rongga mulut
  • Rongga orbita
  • safety belt
  • Safety Harness
  • Safety Helmet
  • safety shoes
  • Salmonella tifosa
  • sampah
  • Sarung Tangan
  • Scheduling
  • Scotia
  • Script
  • Secretion
  • sel mikroorganisme
  • sel organisme seperti bakteri. Nantinya cara kerja di dalam sel tersebut hingga kematian
  • selection
  • senyawa kimia
  • sepatu boot
  • Serpent
  • sesak napas
  • Short
  • Shows
  • shroud
  • Signs And symptom Rheumatism
  • silent disease
  • since
  • sistem imun
  • Sistem Pertahanan Tubuh
  • Sistem saluran air mata
  • Situation fetal
  • size boxes
  • skin health
  • skripsi
  • Smoke Index
  • soap -scented therapy
  • social
  • social psychology
  • society
  • soft tissue
  • Software
  • SORBER
  • Sound
  • speaker
  • sphincter esophagi
  • spiritual
  • Standar Asuhan keperawatan
  • State of mother
  • Status Fe dalam tubuh
  • stoic suffering
  • Stomach
  • Store
  • Stress
  • Stress Dalam Kehidupan
  • Stress fatigue
  • Stress Situations
  • strong commitment
  • Subliminals
  • Submucosal tunica
  • sumber daya alam
  • sundry
  • super toksit
  • Superheroes
  • Surface Water
  • surgery
  • sustainable
  • Takashi
  • television on children
  • temperatur
  • Tes DNA
  • tes forensic
  • thanks
  • the basic system
  • the birth of the fetus
  • the brain balance center
  • the content of wives
  • The Danger Behind The Plates
  • the delivery process
  • the effects of vertigo
  • the function of fat
  • the health of mother
  • the intestine of twelve finger
  • The Natural beauty
  • the operation
  • the theory of King
  • Theory and ideas Peplau
  • therapeutic treatments
  • Thing
  • Three
  • thyroid enlargement
  • Tifus abdominalis
  • Tipoid
  • Tracklist
  • transpiration
  • Treatment of asthma
  • Triangle model
  • tunica adventisia
  • Tunica mucosa
  • Tunica muscularis
  • tunica serosa
  • Turner
  • Twelve
  • Types
  • Udara Dingin
  • Ultrasonography
  • unbroken
  • Unitards
  • unlovely
  • unparalleled
  • ureter
  • Urethra
  • Urinary system
  • Urine STRUCTURE
  • Usefulness formalin
  • Using
  • Vacuum
  • Value
  • Ventrikel kanan
  • Ventrikel Kiri
  • Vermeer
  • Vertigo
  • vertigo symptoms
  • vesika urinaria
  • Videotaping
  • virus
  • VITAMIN B12
  • VITAMIN D
  • Vocalist
  • Wanita Dengan Cinta
  • Watch for signs
  • water circulation
  • Watershed
  • Weak-gentle
  • Weeble
  • WHO
  • WHO Partograph
  • wife giving birth
  • wise
  • Wobbles
  • women
  • Wonders
  • working hard
  • World
  • Worms
  • Worms Disease
  • zat kimia
  • Zodiac
  • Zodiacs

Blog Archive

  • ▼  2012 (2)
    • ▼  février (2)
      • Asuhan Keperawatan (ASKEP) Cedera Kepala
      • Asuhan Kebidanan Klien Eklampsia
  • ►  2011 (555)
    • ►  août (11)
    • ►  juillet (519)
    • ►  juin (25)
  • ►  2010 (49)
    • ►  novembre (10)
    • ►  octobre (39)
Fourni par Blogger.

Qui êtes-vous ?

Unknown
Afficher mon profil complet